Minggu, 06 Mei 2018
Kisah Rasul dengan Permohonan Santri Mbeling
Suatu Kali Rasulullah didatangi seorang pemuda yang ingin menguji keaslian Nabi. artinya, pemuda tersebut penasaran apakah Nabi Muhammad benar-benar utusan Allah ataukah gurauan belaka.
"Ya, Nabiyallah, bolehkah saya memohon padamu untuk membuktikan keaslian dirimu, bahwa dirimu adalah utusan Allah"
"Apa yang engkau inginkan dariku?" jawab Nabi,
"Coba panggil pohon itu untuk menghadap kepadamu", sebelum menyuruh pohon itu untuk datang, Rasulullah berdiskusi dengan malaikat Jibril, apakah permohonan pemuda ini dikabulkan atau tidak, Malaikat Jibril mengiyakan,
"Datangilah pohon itu dan katakan padanya bahwa dirinya dipanggil Muhammad", pemuda itu berbisik kepada pohon kokoh itu dan menyatakan perintah Nabi untuk menghadap. Tiba-tiba pohon itu condong ke depan, akar belakang tercerabut, condong ke belakang, akar depan tercerabut, condong ke kiri, akar sebelah kanan tercerabut, condong ke arah kanan, akar sebelah kiri tercerabut dan berjalan menunduk ke arah Nabi, pucuk pohon condong ke depan dan dielus-elus Nabi, dan diperintahkan Nabi supaya kembali ke tempat semula. Pohon itu tidak mau, memilih mundur sedikit dan tetap menunduk di situ.
Pemuda itu tampak yakin akan kenabian Muhammad, maka pemuda itu meminta yang kedua kalinya.
"Bolehkah saya mencucup keningmu wahai Rasul," rasul memperbolehkannya. Maka pemuda itu masih meminta lagi permintaan ketiga,
"Bolehkah saya mencium kakimu wahai Rasul?" dikabulkan pula permohonan ketiga ini oleh Rasulullah.
"Terakhir, aku memohon izin untuk bersujud kepadamu" Ketika Pemuda itu akan melakukan sujud pada Nabi, Nabi memegang bahu pemuda itu dan bersabda,
Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan memerintahkan istri untuk sujud kepada suaminya sebab keagungan hak yang dimiliki suami terhadap istrinya
.”.
diringkas dari Mauidhah Hasanah K.H Abdul Kholiq, Pengasuh PP. Al-Amanah Tambak Beras Jombang. pada pernikahan Ning Nadya Binti K.H Hakim Azizi (Setemon Kebonsari Madiun) dengan Gus Muhammad Faiq Ramly Binti K.H. Muhammad Makmun (Siman Sekaran Lamongan) pada hari Ahad, 06 Mei 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar